Kisah Nabi – Kisah Nabi Yusuf: Dari Ujian Berat Menjadi Anugerah Ilahi – Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabadikan kisah Nabi Yusuf bin Ya’qub `alaihimassalam secara lengkap dalam satu surat, yaitu Surat Yusuf. Di dalamnya terdapat banyak sekali pelajaran dan hikmah, bahkan para ulama menyebutkan jumlahnya bisa mencapai ribuan. Kisah ini bukan sekadar cerita sejarah, melainkan teladan abadi bagi orang-orang beriman dalam menghadapi ujian hidup.
Kecintaan Ayah dan Kedengkian Saudara
Ibu Nabi Yusuf bernama Rahil. Ia memiliki sebelas saudara. Sang ayah, Nabi Ya’qub `alaihissalam, menunjukkan kecintaan yang besar kepada Yusuf dan adiknya, Bunyamin. Hal ini menimbulkan kecemburuan di hati saudara-saudara yang lain.
Dengan tipu daya, mereka meminta izin agar Yusuf diizinkan pergi bersama mereka. Namun niat tersembunyi mereka bukanlah bermain atau menggembala, melainkan menyingkirkan Yusuf. Maka mereka pun melemparkannya ke dalam sumur tua.
Takdir Allah pun berjalan. Rombongan musafir yang melewati sumur tersebut menemukan Yusuf dan menjualnya di Mesir dengan harga murah, hanya beberapa dirham. Dari sinilah perjalanan hidup penuh ujian seorang nabi dimulai.
Godaan Istri Raja dan Keteguhan Yusuf
Di Mesir, Yusuf dibeli oleh seorang pembesar negeri. Ketika tumbuh dewasa, ketampanan dan akhlaknya memikat hati istri sang penguasa, yang dikenal sebagai Zulaikha. Ia mencoba menggoda Yusuf dengan menutup semua pintu dan merayunya.
Namun Yusuf tetap tegar. Beliau berkata,
“Aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sungguh orang-orang zalim tidak akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23)
Dalam keadaan muda, jauh dari keluarga, serta dihadapkan pada wanita yang cantik, berpangkat, dan sangat menginginkannya, Yusuf tetap memilih takut kepada Allah. Inilah keteladanan besar: menjaga kehormatan meski peluang maksiat terbuka lebar.
Dari Mihnah Menjadi Minhah
Ujian berat itu akhirnya berubah menjadi minhah rabbaniyah (anugerah Ilahi). Allah selamatkan Yusuf dari tipu daya para wanita, lalu memberinya kedudukan mulia di Mesir. Bahkan akhirnya Zulaikha yang dahulu menggoda Yusuf, merendahkan diri dan meminta dinikahi secara halal. Pada malam pernikahan itu, Yusuf berkata kepadanya:
“Ini sungguh lebih baik daripada apa yang dulu engkau inginkan.”
Pelajaran besar dari kisah ini adalah: barangsiapa meninggalkan yang haram karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik.
Yusuf Termasuk Tujuh Golongan yang Mendapat Naungan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan dalam hadis yang muttafaq ‘alaih, ada tujuh golongan manusia yang mendapat naungan Allah di hari kiamat. Salah satunya adalah:
“Seorang laki-laki yang diajak oleh wanita yang berpangkat dan jelita, namun ia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Yusuf adalah teladan utama untuk golongan ini. Keteguhan imannya menjadi alasan Allah memberinya kemuliaan dunia dan akhirat.
Penutup
Kisah Nabi Yusuf `alaihis salam mengajarkan bahwa ujian hidup bukanlah akhir segalanya. Justru dari balik ujian, Allah menyiapkan anugerah yang lebih indah bagi hamba yang sabar, ikhlas, dan bertakwa.
Barangsiapa ingin menyelami lebih dalam, hendaklah membaca Surat Yusuf secara utuh dan menelaah tafsir para ulama, seperti Tafsir Ibnu Katsir. Semoga kita bisa mengambil ibrah dari kisah ini dan meneladani keteguhan Yusuf dalam menjaga kehormatan dan ketaatan kepada Allah.