Ilmu Tak Datang dengan Mudah: Refleksi dari Sebuah Pepatah Bijak

YPPHK – Ilmu Tak Datang dengan Mudah: Refleksi dari Sebuah Pepatah Bijak

Pepatah “Barangsiapa tidak merasakan pahitnya menuntut ilmu” menyimpan pesan bijak yang relevan sepanjang masa. Ungkapan ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan dalam dunia pendidikan atau dalam proses belajar tidak dapat diraih secara instan, melainkan melalui perjuangan, kesabaran, dan pengorbanan yang tak sedikit.

Makna Pepatah

Secara harfiah, pepatah ini ingin mengatakan bahwa untuk mencapai manisnya buah ilmu, seseorang harus rela melewati proses yang penuh tantangan. “Pahit” di sini melambangkan rasa lelah, waktu yang tersita, keterbatasan finansial, tekanan mental, atau bahkan pengorbanan kesenangan pribadi demi fokus belajar.

Dalam Islam sendiri, menuntut ilmu adalah kewajiban, sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah). Namun, kewajiban ini bukanlah jalan yang mudah. Dalam prosesnya, banyak rintangan yang harus dihadapi. Justru di sinilah letak nilai dan kemuliaan dari orang yang menuntut ilmu.

Perjuangan dalam Menuntut Ilmu

Dalam sejarah Islam dan dunia, banyak tokoh besar yang merasakan “pahit”nya menuntut ilmu. Imam Syafi’i misalnya, sejak kecil telah merantau jauh demi belajar agama. Ia rela tidur di masjid, menulis dengan tulang karena tidak punya kertas, dan membaca di bawah cahaya rembulan.

Begitu pula dengan ilmuwan dunia seperti Thomas Edison yang mengalami ribuan kegagalan sebelum berhasil menemukan bola lampu. Semua ini menunjukkan bahwa jalan ilmu memang bukan jalan yang mulus, tetapi hasil akhirnya adalah kemuliaan dan kebermanfaatan.

Pelajaran yang Dapat Diambil

  1. Kesuksesan butuh pengorbanan
    Tidak ada jalan pintas dalam belajar. Siapa pun yang ingin berhasil, harus mau melewati proses panjang dan penuh perjuangan.

  2. Ilmu tidak bisa dibeli dengan kemalasan
    Kemalasan adalah musuh utama para pencari ilmu. Tanpa tekad yang kuat, maka ilmu tidak akan menetap dalam diri seseorang.

  3. Kesabaran adalah kunci
    Rasa lelah, bosan, atau bahkan keputusasaan adalah hal yang wajar dalam proses belajar. Namun, dengan kesabaran, semua itu akan berbuah hasil manis di masa depan.

  4. Ilmu sebagai jalan kemuliaan
    Mereka yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT, sebagaimana dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11:
    “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

Penutup

Pepatah “Barangsiapa tidak merasakan pahitnya menuntut ilmu” bukanlah sekadar nasihat kuno, melainkan sebuah prinsip hidup. Kesuksesan tidak datang begitu saja, tetapi lahir dari proses yang panjang dan penuh tantangan. Maka, mari kita jadikan setiap kesulitan dalam belajar sebagai ladang pahala dan bekal menuju masa depan yang lebih cerah.

Baca juga:  DIBUKA PENDAFTARAN SANTRI BARU PONDOK PESANTREN HUSNUL KHOTIMAH GUNAJAYA MANONJAYA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2024-2025

About admin

Check Also

Hadirlah Tabligh Akbar

Hadirlah Tabligh Akbar

Hadirlah Tabligh Akbar *Hadirillah & Syiarkanlah !!!!* *Assalamu’alaikum wr. Wb* Bismillah, dengan rahmat Allah SWT, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Logo Selamat Datang di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya | Selamat Datang di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya | Selamat Datang di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya | Selamat Datang di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya