Fasal 34 : Tasydid Sholawat dalam Sholat
(فصل ) تشديدات أقل الصلاة على النبي أربع : اللهم على اللام والميم ، صل على اللام ، على محمد على الميم .
Tasydiidaatu Aqollishsolaati ‘Alannabiyyi Shollallaahu ‘Alaihi wasallama Tsalaatsun : Allaahumma ‘Alallaami Wal Miimi , Sholli ‘Alallaami , ‘Alaa Muhammadin ‘Alal
Miimi
Cara Membaca/Memaknai dalam Bahasa Jawa :
(FASHLUN) “utawi ikilah fasal” TASYDIIDATUN “utawi piro-piro tasydid” AQOLLUSHSHOLAATI “lewih ketika maca sholawat” ‘ALANNABIYYI “ing atase kanjeng nabi” Iku ARBA’UN “ana papat” ALLAHUMMA “utawi tasydide lafadz Allahumma” Iku ‘ALALLAAMI “ing atase lam” WALMIIMI “lan mim” SHOLLI “utawi tasydide lafadz sholli” Iku ‘ALALLAAMI “ing atase lam” ‘ALAA MUHAMMADIN “utawi tasydide lafadz ‘ala Muhammadin” Iku ‘ALALMIIMI “ing atase mim”
Arti/Makna dalam Bahasa Indonesia :
Tasydid-tasydid sholawat yang pendek ada empat yaitu :
1. “Allaahumma” tasydidnya di atas “lam jalalah dan mim”
2. “sholli” tasydidnya di atas “Lam”
3. “ ’alaa muhammadin” tasydidnya di atas “mim”
Keterangan
Mengucapkan shalawat kepada Nabi adalah termasuk rukun qouliyah atau rukun sholat yang berupa bacaan atau ucapan. Dalam setiap rukun qouliyah harus memperhatikan tasydid-tasydid masing-masing bacaan dalam mengucapkannya.
Mengucapkan sholawat kepada Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam memiliki batasan paling sedikit atau batasan minimal. Jika mengerjakan sholawat dengan batasan paling sedikitnya kalimat tersebut, maka sudah dianggap sah. Tetapi disunnahkan untuk mengucapkan sholawat dengan bacaan yang sempurna.
Adapun paling sedikitnya sholawat kepada Nabi ketika sholat adalah sebagai berikut:
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
Adapun tasydid-tasydid paling sedikitnya sholawat kepada Nabi ada 4, yaitu: ‘اللّهُمَّ’ tasydidnya diatas huruf lam dan mim, ‘صَلِّ’ tasydidnya diatas huruf lam dan ‘عَلَى مُحَمَّدٍ’ tasydidnya diatas huruf mim.
Adapun bacaan sholawat kepada Nabi yang sempurna adalah membaca sholawat Ibrohimiyah, yaitu sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN KAMAA SHALLAITA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIMA WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAHIIMA, WABAARIK ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA ’ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIMA WA ‘ALAA AALI SAYYIDINA IBRAAHIMA, FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN.
Terjemahannya:
“Ya Allah, berilah kasih sayang kepada junjungan kita nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi kasih sayangMu kepada junjungan kita Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah kepada junjungan kita nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkati junjungan kita nabi Ibrahim dan kelurganya diantara makhluk makhlukmu, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.”
Kewajiban membaca sholawat kepada Nabi dalam sholat ini berdasarkan hadist Baginda Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam ‘Alaihi wa Sallam, Nabi bersabda:
يَتَشَهَّدُ الرَّجُلُ فِي الصَّلَاةِ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ، ثُمَّ يَدْعُوْ لِنَفْسِهِ بَعْدَهُ
“Bertasyahhud seseorang dalam shalat, kemudian membaca sholawat atas Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kemudian berdoa untuk dirinya sendiri setelah itu.”
Diriwayatkan pula bahwa Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersholawat kepada dirinya dalam tasyahhud akhir.
Dalam hadist lain, diriwayatkan bahwa para sahabat Nabi berkata “Kami tahu bagaimana kami mengucapkan salam kepadamu. Maka bagaimana kami bershalawat atasmu dalam shalat kami?” maka Nabi menjawab “Ucapkanlah اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ”.